BUKITTINGGI--Waķil Walikota Bukittinggi, Marfendi mengutarakan kekagumannya bahwa kegiatan Jam Gadang (Jagad) Bertilawah yang diinisiasi oleh Yayasan Cahaya Diatas Cahaya (YCDC) merupakan rangkaian kebajikan yang sangat fenomenal dan penuh inspirasi.
Hal ini disampaikan dengan jelas dan lugas oleh Wawako, saat memberikan sambutan dan pengarahan dihadapan sekitar 150 orang peserta Jagad Bertilawah edisi kelima yang berasal dari Pondok dan Sekolah Tahfizh YCDC serta masyarakat umum di pelataran pedistrian taman Jam Gadang pada hari Ahad (10/04).
Orang nomor dua di Kota Wisata ini menjelaskan perumpamaan sebagaimana Hadits Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Muslim Ra menyatakan bahwa "Rumah yang didalamnya tidak dibacakan surat Al-Baqarah (Al-Qur'an) ibarat kuburan".
"Nah, demikian juga dengan Kota Bukittinggi yang kita cintai ini, sangat tidak layak dan tidak pantas menjadi Kota yang sepi, mati suri bahkan seperti kuburan atau rumah hantu yang menakutkan bagi warganya dan juga para pengunjungnya, lantaran tidak pernah dikumandangkan dan digemakan lantunan ayat-ayat Suci Al-Qur'an, " ungkap Marfendi.
Menurut Wawako, melalui Syi'ar Jagad Bertilawah kita ingin umumkan dan kabarkan kepada dunia bahwa Kota Sanjai ini sangat berharap memperoleh keberkahan dari Allah Swt menjadi negeri "Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur" atau negeri yang aman, damai, sejahtera dan mendapatkan ampunan dari Allah Swt.
"Kalau"berkah Allah Swt" sudah diturunkan dari langit maupun dikeluarkan dari bumi kepada kita, maka insya Allah seluruh lini kehidupan kita akan terus bertumbuh, bertambah, berkembang, bermanfaat dan berdaya-guna, pungkas Marfendi.
Nampak hadir mendampingi Ketua MPD PKS Kota Bukittinggi itu, politisi senior PKS dan juga sebagai anggota DPRD Kota Bukittinggi Ibnu Asis, serta Ketua YCDC Ummi Sari, beserta seluruh jajaran pengurus, musyrif dan musyrifah serta tenaga pendidik YCDC Bukittinggi.
Sementara itu, Pembina YCDC Bukittinggi Ibnu Asis menerangkan bahwa, kegiatan pembukaan Jagad Bertilawah yang berlangsung sangat syahdu dan penuh khidmat pada waktu dhuha tersebut, dilanjutkan dengan membagi para peserta menjadi 30 kelompok kecil sesuai dengan jumlah Juz Al-Qur'an.
"Setiap kelompok secara berurutan akan membaca satu Juz Al-Qur'an sesuai nomor urut kelompoknya masing-masing di bawah bimbingan satu orang pendamping, " jelas Ibnu.
Dengan demikian, pada akhir kegiatan Jagad Bertilawah yang berdurasi sekitar dua jam itu, dapat dikhatamkan atau diselesaikan membaca 30 Juz Al-Qur'an secara lengkap.(Linda).