Melirik Budaya Madu Galo-galo Di Nagari Pasia Laweh

    Melirik Budaya Madu Galo-galo Di Nagari Pasia Laweh
    Galo-galo Nagari Pasia Laweh kini sudah merambah keluar daerah

    Agam- - Galo galo adalah sebuah binatang serangga yang kita ketahui biasanya ada batang kayu di dalam hutan terbesar.

    Berkat ilmu dan pengetahuan terbaru bahwa galo-galo ternyata  bisa menghasilkan minyak, sehingga dari hasil kandungan minyak dari Galo - galo tersebut sehingga menghasilan sebuah madu galo-galo.

    Hal ini disampaikan Wali Nagari Pasia Laweh Zul Arfin Datuak Parpatiah S.Sos.MM, pada Jum'at siang aula Kantor Wali Nagari Pasia Laweh Kecamatan Palupuh Kabupaten Agam, (06/02), bahwa galo - galo ini bisa dipergunakan untuk mendukung upaya penyehatan tubuh manusia.

    "Masih banyak fungsi dari galo-galo tersebut yang disebut dengan trigona dan baru berkembang di Nagari Pasia Laweh sekitar bulan Oktober yang lalu, berkat bantuan Dinas kehutanan Provinsi Sumatera Barat, " jelas Zul Arfin

    Menurutnya, Nagari Pasia Laweh dapat bantuan stup 1 kotak dan didalam1 stup tersebut ada ribuan Galo galo.

    Ia menambahkan, Kita mendapat jatah sekitar 200 stup yang  tersebar di seluruh jorong yang ada di Pasia Laweh, dan ada 12 kelompok petani hutan.

    "Alhamdulillah sudah panen dan malahan peminat nya cukup banyak sekali sehingga terjual sekitar 80 mg yang nilai/harganya Rp.50.000, " tuturnya.

    Lebih lanjut Zul Arfin menjelaskan, guna galo-galo ini adalah untuk kesehatan, dan  selama Pandemi Covid-19 banyak diminati sehingga banyak masyarakat yang memerlukan untuk segala macam penyakit seperti, sakit mag, badan lesu dll.

    Diceritakannya, Kini galo-galo tersebut sudah banyak dikirim keluar daerah seperti Jambi dan Jakarta, ini adalah bentuk sumber ekonomi baru ke masyarakat kita di Nagari Pasia Laweh.

    "Insya Allah kita sekarang akan mengajukan 1000 lagi dan akan disebar  lagi kepada petani petani yang mau memelihara galo-galo ini, " 

    Kemarin itu  galo-galo dimulai dari galo-galo di Belalang Batu Gajah Jorong Pasia Laweh  

    Zul Arfin berharap ke depan petani dari Nagari kita terus berupaya untuk memelihara galo-galo.

    " Ini sebagai sumber pendapatan baru masyarakat dan semoga terus dikembangkan sampai pelosok, jorong jorong yang ada, agar bisa menjadi sumber ekonomi baru, " pungkasnya.(LindaFang).

    Agam Sumatera Barat
    Linda Sari

    Linda Sari

    Artikel Sebelumnya

    *Partai Golkar Bukittinggi Siap Rekrutmen...

    Artikel Berikutnya

    PCNU Bukittinggi Muskercab Pertama Setelah...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Panglima TNI Hadiri Rakor Tingkat Menteri  Dipimpin Menko PMK

    Tags